Jagalah! Anak adalah Amanah dari Allah ta'ala

anak adalah amanah

Anak adalah Amanah - Mungkin kita pernah dititipi sesuatu oleh orang lain dan amanah tersebut pasti kita jaga dengan sebaik-baiknya. Apalagi titipan tersebut merupakan barang yang sangat bernilai dan orang yang menitipkannya pun merupakan orang terhormat.

Tapi ada satu titipan yang sangat istimewa dan yang menitipkannya pun Dzat yang sangat mulia, akan tetapi kita seringkali menyia-nyiakannya. Tidak semua orang diberi kesempatan mendapatkan titipan tersebut. Titipan tersebut tidak lain adalah anak.

Anak adalah Amanah

Bayi yang dititipkan kepada kita oleh Allah ta'ala, bagaikan sebuah mutiara yang masih berada di dalam cangkangnya. Masih sangat terjaga dari jangkauan tangan orang lain. Hatinya suci bagaikan secarik kertas putih tanpa goresan dan ukiran.

Setelah itu, perlahan kepribadian dan perilakunya mulai terbentuk sesuai dengan lingkungan terdekatnya yaitu di dalam rumah.  

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

“مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِه“

“Setiap bayi lahir dalam keadaan fitrah. Orang tuanya lah yang akan menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi”. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Itu merupakan masa keemasan yang tidak boleh kita sia-siakan. Keshalihan anak tidak turun begitu saja dari langit, tapi membutuhkan usaha dan kerja keras kita sebagai orang tua dalam mendidik anak.

Tanggung jawab kita sebagai orang tua terhadap anak bukan sekedar membuat mereka kenyang dengan makanan, memberikan pakaian bagus, ataupun rumah yang luas. Akan tetapi tanggung jawab orang tua yang lebih berat adalah memberikan pendidikan terbaik dan menyelamatkan mereka dari azab Allah ta'ala. [Lihat: QS. At-Tahrim (66): 6].

Karena anak adalah amanah, maka Allah ta'ala pasti meminta pertanggungjawaban kepada kita sebagai orang tua.

Dalam hadits disebutkan:

“كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ؛ … وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِىَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ…”

“Setiap kalian adalah pemimpin dan semua akan ditanya tentang bawahannya … Lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya, dan dia akan ditanya tentang mereka. Wanita merupakan penanggungjawab di rumah suaminya serta bagi anaknya, dan dia akan ditanya tentang mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tanggung jawab ini memang tidak ringan, cobaan akan datang silih berganti, lelah dan bosan terkadang datang menerpa, dan disaat yang bersamaan setan datang dengan tipu dayanya untuk menghancurkan semangat kita dan membuat kita agar terus berkeluh kesah. [Baca: QS. Al-Ma’arij (70): 19].

Akan tetapi, kita harus melawan, menjauh dari sifat keluh kesah, karena keluh kesah hanya akan memberikan kerugian.

Semudah apapun tugas, jika disikapi dengan keluh kesah, emosi dan tidak ikhlas maka akan terasa berat. Sebaliknya, jika tanggung jawab ini kita sikapi dengan penuh rasa syukur dan keikhlasan maka akan terasa ringan.

Karena hati kita ikhlas menjalani amanah ini, maka semua jerih payah dan tetesan keringan yang kita keluarkan akan bernilai pahala di sisi Allah ta'ala. Inilah keberuntungan di atas keberuntungan.

Buah yang akan kita petik ketika menjalankan amanah ini dengan ikhlas adalah kebaktian anak ketika di dunia, dan pahala berlimpah ketika di akhirat. Ini bukti bahwa selain sebagai amanah, anak juga merupakan sebuah anugerah.

0 Response to "Jagalah! Anak adalah Amanah dari Allah ta'ala"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel